ambilah saja sayap ini, agar kau dapat terbang, jangan khawatir aku
bukan pinokio si hidung panjang, seperti yang sering dalam anganmu.
ambilah pater, ambilah. kau tak rindu allice. tak rindu hook, yang
membuatmu semakin bergairah. dan kau tahu aku pun merindukanmu. kau
ingat, aku bidadari bersayap. ambilah pater. ambilah. kita akan
bernyayi lagi. menari lagi. berlari lagi. dari jebak hook dan kait
besinya.
kau bosan pater? dengan segala dongeng ini. kau ingin seperti aladin,
ali baba, sinbad. baiklah jika itu maumu. tapi mengapa kau tak
memilih saja menjadi raja di sebuah negara ketiga. kau akan sangat
kaya. negara adalah milikmu. milikmu! mau?
ah, kau ini, bagaimana sih pater. tak ada lagi kanak dalam benakmu.
tak ada lagi fantasi. keingintahuan yang lugu. ah kau.
aku ingat. pada episode pertama. saat kau dilahirkan. kau menjerit
keras sekali. kau protes rupanya. dunia tak membuatmu nyaman rupanya.
tak seperti dalam bungkus itu. begitu nyaman dan hangat dalam rahim
ibumu.
ya, kau menjerit keras sekali! protes pertamamu kepada dunia?
tapi kau tetap menjadi manusia bukan? harus tetap hidup, tumbuh dan
terus tumbuh. berkembang dan terus berkembang. sebelum kau harus
meninggalkan semua hal yang menyebalkan ini.
ah pater, aku teramat banyak bicara? jangan marah begitu. aku jadi
sangat khawatir. ayolah pater, ambilah sayap itu. ayolah pater...
kau ingat wonder land. wonder land pater. kau kanak-kanak abadi. tak
perlu memusingkan dunia orang dewasa seperti ini. tak perlu lagi...
ah, pater, kau bebal sekali!
*diinspirasi email ben abel, barmazi, dan film hook (dongeng pater
pan)
Comments
Post a Comment