di kotamu segala menjadi mungkin. mungkin engkau akan lupa. tapi tidak untukku. kau, kota dan senja tertera di dalam mata.
di kotamu, senja membawa gema adzan. tataplah langit, biarpun sebentar. agar kau tahu ada doa mengepak di sisa cahaya.
di kota ini masih tersisa jejakmu, pada tembok dan patung di sudut itu. seperti engkau tetap menunggu.
di kotamu hujan mencipta sungai sungai puisi. mobil dan motor menjelma ikan. berenang di arusnya. mungkinkah itu airmatamu?
di kotamu kekasih, kenangan menjelma gelembung gelembung yang ditiup kanak. mencipta alun alun yang sama. senja itu.
di kotamu, senja membawa gema adzan. tataplah langit, biarpun sebentar. agar kau tahu ada doa mengepak di sisa cahaya.
di kota ini masih tersisa jejakmu, pada tembok dan patung di sudut itu. seperti engkau tetap menunggu.
di kotamu hujan mencipta sungai sungai puisi. mobil dan motor menjelma ikan. berenang di arusnya. mungkinkah itu airmatamu?
di kotamu kekasih, kenangan menjelma gelembung gelembung yang ditiup kanak. mencipta alun alun yang sama. senja itu.
Comments
Post a Comment