hujan yang kesekian. hujan yang kau simpan. diam diam. dalam puisi. saat mata ingin terpejam. hujan yang kau kira akan berdiam dalam puisi yang tentram, berubah menjadi kucuran air dari kran. diam diam membanjirkan puisi ke dalam kepalamu. diam diam.
aku merindukanmu, tapi jarak dan waktu mengurungku o mata, siapa simpan kesedihan di situ, dalam bening sedu sedan tertahan, dalam dada aku merindukanmu, kau harus percaya itu seperti kau tahu, yang merindu menunggu saat memburu tuju!
Comments
Post a Comment