ada apa dengan hujan? selalu membuatku merindu puisi. hingga jemari menari di tempias air. mungkin demikianlah puisi menjadi kutuk dengan segala kenang dan mimpi.
aku merindukanmu, tapi jarak dan waktu mengurungku o mata, siapa simpan kesedihan di situ, dalam bening sedu sedan tertahan, dalam dada aku merindukanmu, kau harus percaya itu seperti kau tahu, yang merindu menunggu saat memburu tuju!
Comments
Post a Comment