:sidoarjo
mungkin ingin kau catat berapa airmata yang meluber melumpur
kota yang ditenggelamkan,
di sebuah kenangan, di sebuah ingatan
puisi yang menggapai-gapai kehilangan
mungkin ingin kau catat berapa airmata yang meluber melumpur
kota yang ditenggelamkan,
di sebuah kenangan, di sebuah ingatan
puisi yang menggapai-gapai kehilangan
mungkin juga, aku harus mengingat berapa banyak rindu yang sudah ditaburkan di sepanjang langkah yang kau pijaki,juga harus di catat berapa banyak kenangan yang sudah kau sirami dengan rindu diatasmu, puisimu....sebenarnya, tidak menggapai-gapai kehilangan, dia hanya melambaikan tangannya, tapi tak pernah kehilangan apapun......
ReplyDeleteaku marah...karena hidup membawaku pada kerontang luka,mas nanang... hidup??? hidup semakin membingungkan tapi dengan membaca puisi AKU JADI AKU !!!
ReplyDelete