aku menggigil di buku sejarah, merasa sepi di antara letusan peluru dan simbah darah, ah kuasa, ah kekuasaan, siapa yang menatah? mungkin ingin kau hapus huruf, buku-buku sejarah yang tak ingin kau baca, karena pengkhianatan meluka sepanjang masa
aku merindukanmu, tapi jarak dan waktu mengurungku o mata, siapa simpan kesedihan di situ, dalam bening sedu sedan tertahan, dalam dada aku merindukanmu, kau harus percaya itu seperti kau tahu, yang merindu menunggu saat memburu tuju!
Comments
Post a Comment