aku selalu tersesat dengan tanyaku sendiri. tapi engkau selalu menunjukkan ramburambu dan peta. di garis tangan di garis hidup aku bertanya
aku merindukanmu, tapi jarak dan waktu mengurungku o mata, siapa simpan kesedihan di situ, dalam bening sedu sedan tertahan, dalam dada aku merindukanmu, kau harus percaya itu seperti kau tahu, yang merindu menunggu saat memburu tuju!
Comments
Post a Comment