:sigit pradito, bambang purnomo, arifunnatik, yayan triyansyah, asmara sastra, irwan bajang, dhanzo
aku menunggumu membakar malam dengan galau yang mengacau lintas waktu hingga sirna segala parau dan derau di hidupmu yang sengau
aku menunggumu membakar malam dengan sajak penuh cemburu atau cinta yang bertalu hingga sampai keluh pada aduh yang paling gaduh
aku menunggumu membakar malam dimana engkau memberi tanda baca pada kalimat kalimat tak beralamat memberi jejak pada kehendak atau takdir
aku menunggumu membakar malam di tungku waktu tentukan di garis mana akan berpacu takdir atau kehendakmu segala yang bermula akan berakhir
aku menunggumu membakar malam dengan segala mimpi bayang-bayang membayang cahaya bulan meretakkan kenang imajinasi membusur memburu. buru!
Malang, Februari 2011
aku menunggumu membakar malam dengan galau yang mengacau lintas waktu hingga sirna segala parau dan derau di hidupmu yang sengau
aku menunggumu membakar malam dengan sajak penuh cemburu atau cinta yang bertalu hingga sampai keluh pada aduh yang paling gaduh
aku menunggumu membakar malam dimana engkau memberi tanda baca pada kalimat kalimat tak beralamat memberi jejak pada kehendak atau takdir
aku menunggumu membakar malam di tungku waktu tentukan di garis mana akan berpacu takdir atau kehendakmu segala yang bermula akan berakhir
aku menunggumu membakar malam dengan segala mimpi bayang-bayang membayang cahaya bulan meretakkan kenang imajinasi membusur memburu. buru!
Malang, Februari 2011
Comments
Post a Comment